DIDIK ANAK DENGAN BAIK dan SERIUS
TAHUKAH KAMU setiap anak mempunyai ukuran kemampuan masing-masing?
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ
مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ
وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ
بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ
أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
{ فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ
لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ }
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah
mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami
[Yunus] dari [Az Zuhriy] telah mengabarkan kepada saya [Abu Salamah bin
'Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam: "Tidak ada seorang anak
pun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka
kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi
Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan
binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya". (H.R Bukhori No.1271)
Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, (mengutip
firman Allah subhanahu wata'ala QS Ar-Ruum: 30
فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّا سَ عَلَيْهَا ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ ۙ
Artinya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 30)
Dari dalil diatas dapat dikatakan bahwasannya setiap anak yang telah dilahirkan mempunyai status yang sama. sebagai fitrah oleh Allah Subhanahu Wata'ala anak mempunyai potensi masing-masing sesuai dengan kemampuan masing-masing, tergantung orang tua yang mendidiknya, yang nantinya akan menjadikan anak seperti apa, pada masa yang akan datang.
Setiap mahluk hidup mempunyai kodratnya masing-masing, pada dasarnya kaum pendidik (Orang tua, guru, lingkungan, dan teknologi) hanya sebagai fasilitator untuk menentukan kodratnya, jika anak tidak mempunyai kodrat yang baik, maka tugas pendidik membantunya agar menjadi baik, jika anak memiliki kodrat yang baik, maka dia akan jauh lebih baik jika dibantu melalui pendidikan, kodrat dan lingkungan merupakan interaksi lingkungan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. (Ki Hajar Dewantoro)
Masha Allah.... Semoga dapat mencerahkan khususnya sebagai calon pendidik maupun pendidik
ReplyDelete